Sabtu, 09 Oktober 2010

TIPS MENINGGALKAN RUMAH KOSONG DENGAN AMAN

Meninggalkan rumah dalam keadaan kosong kadang membuat waswas, "Duh, kemalingan enggak ya nanti?" Rasa was-was jelas mengurangi kenyamanan.
Angka tindak kejahatan pencurian rumah kosong cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Ironisnya, tak jarang rumah yang dibobol pencuri sebenarnya terletak di kompleks yang dijaga satpam (satuan pengamanan) yang ngepos di gerbang masuk perumahan.
Sindikat maling spesialisasi rumah kosong memang bukan kelompok sembarangan. Sebelum melakukan aksinya, mereka sudah melakukan observasi yang intensif terhadap calon sasaran. Jangan heran kalau geng jahat ini banyak diberitakan berhasil membobol rumah kosong dengan sukses.
Tak tertutup kemungkinan juga, pelaku pencurian memiliki informan yang memberi tahu bahwa ada rumah kosong yang "layak" disatroni. "Informan itu bisa saja seorang pembantu, tukang, atau para pedagang, pemulung atau yang sering lewat didaerah tersebut. Jadi ada kerja sama dengan orang dalam. Maka berhati-hatilah jangan terlalu percaya pada orang lain," katanya.
BERI TAHU PIHAK TERTENTU
Sebelum meninggalkan rumah dalam kondisi kosong, ada baiknya beritahukan pihak-pihak sebagai berikut:
1. Tetangga terdekat
Beritahukan rencana kepergian kepada tetangga terdekat, di sebelah kiri-kanan maupun yang di depan rumah. Setidaknya mereka akan ikut mengawasi kalau-kalau terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Kalau perlu, titipkan nomor telepon yang bisa dihubungi sehingga memudahkan mereka mengontak jika ada sesuatu yang penting.
2. Satpam perumahan
Sampaikan rencana mudik kepada satpam yang berjaga di perumahan. Minta mereka untuk lebih sering berkeliling kompleks memantau keamanan rumah terutama yang ditinggal pergi penghuni.
TRIK PENCURI MENGENDUS RUMAH KOSONG
Selain mendapatkan informasi dari "orang dalam" dan informan lainnya, sebenarnya ada berbagai cara yang dilakukan pencuri untuk mengetahui apakah rumah itu kosong atau sedang berpenghuni di antaranya:
1. Mengecek melalui telepon
Telepon yang terus berdering tak diangkat menandakan rumah dalam kondisi kosong. Sebagai langkah antisipasi, gunakan alat perekam telepon masuk. "Setel saja suara bahwa kita sedang keluar sebentar. Mohon titip pesan. Kalau ada telepon masuk yang mencurigakan nanti bisa dilacak."
2. Lampu di halaman dinyalakan nonstop atau sebaliknya gelap sama sekali
Biasanya kalau bepergian dalam waktu lama, lampu di luar rumah atau di halaman dinyalakan. Penerangan yang terus-menerus berlangsung seharian tentunya merupakan pertanda penghuninya tidak ada. Begitu juga sebaliknya. Rumah tanpa nyala lampu menandakan rumah itu kosong. Sebagai langkah antisipasi, gunakan lampu otomatis yang hanya menyala jika kondisi lingkungan sekitar sudah gelap. Sayangnya, lampu model ini pun memiliki kelemahan. Kalau siang hari cuaca mendung maka akan menyala juga.
3. Halaman kotor
Halaman rumah yang tampak kotor, dipenuhi dedaunan yang rontok, bisa menandakan bahwa rumah dalam kondisi kosong. Hal ini sulit diatasi. Oleh karena itu, selain memberi tahu tetangga dan satpam perumahan, kalau memungkinkan minta seseorang yang dapat dipercaya untuk menjaga rumah. Jadi rumah praktis tidak kosong.
4. Surat kabar bertumpuk
Pencuri juga bisa mengetahui kondisi rumah kosong dari bertumpuknya koran di halaman karena tak pernah diambil penghuninya. Sebagai langkah antisipasi, untuk sementara waktu hentikan berlangganan koran.

PERKETAT SISTEM KEAMANAN
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperketat atau melipatgandakan sistem pengamanan di rumah, yakni:
1. Kunci
Pastikan kondisi pintu maupun pagar dalam kondisi terkunci. Kalau masih belum yakin dan khawatir masih bisa dijebol, cobalah ganti kunci pintu dan menambahkannya dengan gembok, gerendel atau bahkan teralis besi.
2. Alarm
Kalau perlu pasang alarm untuk mendeteksi atau memberitahu ada orang asing yang masuk ke rumah tanpa izin.
3. Hidden camera
Seiring perkembangan teknologi, sistem keamanan rumah pun semakin canggih. Ada yang disebut CCTV (close circuit television) atau lebih dikenal sebagai hidden camera yang bisa memantau kondisi sekitar rumah.
4. Safety box atau safety deposit
Untuk menyimpan aset-aset berharga, seperti surat-surat penting, perhiasan dan sebagainya gunakan safety box. Masalahnya, kadang ada saja maling yang berhasil membobol brankas ini. Untuk lebih amannya, sebaiknya simpan aset-aset penting ini di safety deposit di bank.
5. Pegadaian
Untuk barang-barang tertentu, seperti sepeda motor atau barang elektronik bisa saja "dititipkan" di pegadaian. Kalau toh terjadi pencurian setidaknya isi rumah tidak digondol atau dikuras habis karena barang sudah ditempatkan tersebar di beberapa tempat, seperti pegadaian.
6. Asuransi rumah
Asuransikan rumah untuk menjaga hal-hal yang tak diinginkan.
7. Jasa pengamanan
Gunakan pelayanan jasa pengamanan. Orang yang ditugaskan untuk menempati rumah ini sudah terlatih menangani keamanan dan penyelamatan.

PERLU KEWASPADAAN BERSAMA
Yang namanya ancaman atau risiko pencurian tidak dapat dihilangkan. Yang bisa dilakukan adalah meminimalisasi risiko tersebut. Jadi perlu juga komitmen bersama untuk selalu berkoordinasi terutama antara warga dan petugas keamanan untuk melaksanakan fungsi deteksi yaitu meningkatkan kewaspadan bersama. Kalau ditemui ada orang yang gerak-geriknya mencurigakan segera laporkan ke petugas keamanan. Jadi masyarakat diharapkan partisipasinya untuk menjaga keamanan lingkungan. (WASPADALAH…….)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar